Bengkulu - Kejadian Bermula pada tanggal 11 Januari 2025 di sekolah SMA N 03 Kota Bengkulu, telah terjadi perkelahian antara beberapa siswa, sehingga menyebabkan 2 orang siswa kelas XII menjelang ujian nasional Beberapa bulan lagi di berhentikan pihak sekolah dengan cara memaksa orang tua siswa untuk menandatangani surat pengunduran diri, sehingga menyebabkan siswa tersebut terancam tidak dapat mengikuti Ujian Nasional yang akan di laksanakan sebentar lagi. (Selasa, 11/02/25).
Dengan awak media metro news tv Ketua Umum Perkumpulan DPP_LIPPAN_JAYA RI, bapak Supriadi, SH Menyayangkan, "Tindakan Oknum Kepala Sekolah SMA N 3 Pagar Dewa Kota Bengkulu, ini kejahatan Terorganisir dan sistematis, dengan Mengeluarkan anak didik dari SMA N 3 sebanyak 2 orang dan Merekomendasikan siswa didik ke SMA N 11 Kandang Mas kota Bengkulu, yang setara kurikulum dengan SMA N 3, setelahnya di SMA N 11 diduga diminta uang sebesar 5 juta Rupiah, Sementara ke-dua Anak didik yang di keluarkan dari SMA N 3 Pagar Dewa kota Bengkulu dua bulan lagi akan melaksanakan Ujian Nasional." Ujarnya
"Ini jelas sudah melanggar hak-hak anak, sehingga sayapun telah melaporkan hal ini ke gubernur Bengkulu dan APH." Jelasnya
"Saya meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Bengkulu, untuk segera mengambil tindakan terhadap perilaku oknum kepala sekolah yang telah merenggut hak-hak anak untuk mendapatkan pendidikan, dan mengembalikan anak didik tersebut ke sekolah agar dapat mengikuti ujian nasional, sekolah adalah tempat anak untuk dibina, di didik dan diajarkan." Pungkasnya
Pihak media metro news tv mencoba menelusuri dan menghubungi Kepala Sekolah SMA N 3 Kota Bengkulu melalui Telp WhatsApp, kepala sekolah membenarkan terkait adanya 2 orang siswa yang telah dikeluarkan pihak sekolah.
Selang beberapa hari awak media juga menghubungi kepala sekolah SMA N 11 Kota Bengkulu melalui pesan WhatsApp kepala sekolah SMA N 11 meminta pihak media untuk hadir ke sekolah dengan membawa orang tua wali murid tersebut, dan meminta media untuk berimbang dalam pemberitaan, saat pihak media meminta konfirmasi terkait dugaan tersebut belum ada jawaban apapun dari kepala sekolah SMA N 11 Kota Bengkulu.
(Metri)
.jpg)
