P3-TGAI merupakan upaya mendukung kedaulatan pangan nasional dengan memberdayakan masyarakat desa dalam pengelolaan jaringan irigasi. Program ini dijalankan secara partisipatif mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan konstruksi, pengawasan, hingga pengelolaan.
Ketua HIPPA Rukonmakaryo Kelurahan Mangkujayan Sapto, menyampaikan bahwa program ini membawa dampak signifikan bagi para petani yang sebelumnya mengalami kesulitan mendapatkan pasokan air. “Sebelum dibangun saluran permanen, air kerap tidak mengalir maksimal dan sering meluap ke sawah saat musim hujan. Kini, dengan saluran baru sepanjang 280 meter dan anggaran Rp195 juta dari APBN, irigasi jauh lebih optimal,” ujar Sapto, Sabtu, 13 September 2025.
Pembangunan dilakukan secara swakelola selama 65 hari dengan prinsip tepat waktu, tepat guna, dan tepat mutu. Diharapkan, ketersediaan air irigasi yang lebih baik akan meningkatkan intensitas tanam hingga dua sampai tiga kali setahun.
“Ke depan, kami berharap kesejahteraan petani meningkat dan sarana pendukung lain seperti Jalan Usaha Tani juga bisa mendapat perhatian,” tambah Bapak Sapto.
Program P3-TGAI ini selaras dengan agenda nasional pemberdayaan ekonomi domestik melalui sektor pertanian, sebagaimana tercantum dalam Nawa Cita ketujuh. Di Kelurahan Mangkujayan, keberadaan saluran irigasi permanen diharapkan menjadi tonggak penting dalam memperkuat ketahanan pangan sekaligus meningkatkan taraf hidup petani setempat.
(Eva)
.jpg "Pentabhisan Dan Peresmian Gedung Gereja Baru Jemaat Agape Yase, Yaksoro Kabupaten Maybrat Papua Barat Daya")
