Sebelum pelaksanaan TKJ, seluruh anggota diwajibkan menjalani pemeriksaan kesehatan guna memastikan kondisi tubuh dalam keadaan prima. Langkah ini bertujuan untuk meminimalisir risiko kesehatan saat mengikuti rangkaian tes fisik yang cukup menantang.
Komandan Batalyon B Pelopor, AKBP Andiyano, S.K.M., MH., menegaskan bahwa TKJ bukan hanya sekadar rutinitas, melainkan bagian dari sistem penilaian menyeluruh terhadap personel. "Tes kesamaptaan jasmani ini berdampak langsung terhadap evaluasi kinerja, promosi pangkat, serta kelayakan menduduki jabatan tertentu. Nilai kesamaptaan, psikologi, dan SMK menjadi bagian integral dari proses penilaian karir anggota," ujarnya.
Adapun komponen yang diuji dalam TKJ meliputi lari 12 menit, push-up, sit-up, pull-up, dan shuttle run. Setiap peserta diimbau mengikuti tes sesuai kemampuan, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat kondisi medis tertentu.
AKBP Andiyano, S.K.M., MH., menambahkan bahwa kesiapan fisik merupakan salah satu aspek utama dalam mendukung pelaksanaan tugas di lapangan. “Tugas kepolisian tidak hanya menuntut ketajaman mental dan kecakapan akademis, tetapi juga ketangguhan fisik. Melalui TKJ ini, kami ingin memastikan seluruh personel selalu dalam kondisi siap dan prima,” tegasnya.
Dengan pelaksanaan TKJ secara konsisten, Satbrimob Polda Sumsel Batalyon B Pelopor berharap dapat terus menjaga dan meningkatkan profesionalisme serta kesiapan personel sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat.
( Guntur )























