NIAS BARAT - Hujan deras yang terus mengguyur wilayah Hilimbuasi membuat pekerjaan pengaspalan jalan menghadapi risiko serius. Aspal yang digunakan saat hujan menjadi dingin dan tidak lengket, sehingga tidak memenuhi standar teknis dan menurunkan daya tahan jalan. Kondisi ini jelas membuat kerugian baik terhadap kualitas bangunan maupun keuangan negara.
Seperti pengaspalan jalan, tepatnya berlokasi di Hilimbuasi Kabupaten Nias Barat, terlihat pada hari Senin (17/11/2025) malam, yang saat itu sedang hujan deras. Tapi, pengaspalan jalan tetap dilakukan oleh pekerja. Hal ini jelas sudah melanggar aturan standar teknis pengaspalan jalan.
Pimpinan daerah, diharapkan segera bertindak. Pengawasan yang ketat dan evaluasi kualitas pekerjaan menjadi mutlak, agar proyek tidak sekadar selesai secara fisik tetapi juga berkualitas dan aman untuk masyarakat. Pekerjaan konstruksi bukan hanya soal cepatnya penyelesaian, tetapi integritas, kualitas, dan keselamatan kerja harus menjadi prioritas utama.
Selain itu, sesuai UU Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, setiap pelaksanaan konstruksi wajib dilakukan dengan aman, berkualitas, dan sesuai standar teknis. Kelalaian kontraktor maupun pengawas proyek, terutama saat hujan deras, dapat menjadi dasar pertanggungjawaban hukum, baik administratif maupun pidana.
Masyarakat berharap adanya perhatian serius, agar jalan yang tengah atau sedang di aspal, tahan dan berkualitas, jangan ada ruang bagi rekanan dalam bekerja asal jadi. Oleh karena itu, pimpinan daerah diharapkan mengambil langkah konkret, termasuk pemeriksaan ulang kualitas pekerjaan, evaluasi kontraktor, dan penerapan sanksi bila ditemukan pelanggaran.
Keseriusan pemerintah daerah dalam menegakkan standar teknis akan menjadi cermin integritas dan tanggung jawab terhadap keselamatan publik. Jalan bukan sekadar proyek fisik, tetapi bagian dari hak masyarakat untuk mendapatkan layanan infrastruktur yang layak dan aman.
(UT)
