Dari hasil Tim Investigasi Wartawan di lapangan Senin 21/12/2025, pekerjaan ruas jalan tersebut terkesan asal jadi,dan diduga tidak sesuai RAB,ada beberapa titik yang di tambal tipis tipis,padahal jalan tersebut sudah tergolong rusak berat, dan sepatutnya seluruh badan jalan tersebut diaspal seluruhnya,bukan sebaliknya di Pilah Pilah.
Kondisi Pilah pilah menjadi sorotan awak media dan masyarakat dilapangan,serta memicu kecurigaan,disebut sebut pekerjaan itu menguntungkan bagi pihak rekanan,sementara ada beberapa titik lokasi tambal sulam terlihat jelas menguntungkan pihak rekanan dan pihak pihak yang terlibat dalam proyek tersebut,seharusnya jalan tersebut diaspal keseluruhan nya,faktanya hanya ditutup seadanya,dugaan kuat pekerjaan ada maksud terselubung dan patut di curigai.
Pantauan dilapangan bersama warga melihat papan proyek yang di tempelkan di pohon tepatnya didesa kelambir tertera anggaran sebesar Rp.1.559.500.000.00, jika yang dikerjakan seperti itu,kita patut menduga anggaran tersebut tercecer ke laut kesal seorang warga kelumpang yang enggan disebutkan namanya.
Pekerjaan di mulai pada tanggal 30 Oktober 2025,waktu pengerjaan 63 hari Kalender kerja,sementara pekerjaan baru sampai desa klumpang kebun,didesa kelambir V (Lima) kebun masi hanya sebatas siram siram saja,kondisi tersebut memaksa warga harus makan abu setiap hari,yang satu waktu bisa membawa dampak penyakit batuk,Asma dan TBC akibat debu yang setiap hari menyebar.
Saat awak media mengkonfirmasi dan menghubungi Kepala Dinas SDABMBK bungkam dan belum bisa di temui.
Minta kepada Bapak Bupati dan Wakil Bupati agar mengambil tindakan serta memecat kepala Dinas SDABMBK Deli serdang Janso Sipahutar yang diduga Lalai dalam pengawasan pekerjaan kepada rekanan.
Meminta juga agar rekanan dan pihak pihak yang terlibat dalam proyek pemeliharaan Bersekala ruas jalan Klumpang Tanjung Gusta jgn dibayar, dan di stop pekerjaan nya,sebab tidak mengutamakan kwalitas pekerjaan,justru sebaliknya mencari keuntungan besar,dalam hal ini adanya kerugian negara.
(TIM)
