Hal tersebut disampaikan Kadis Pertanian (Kadistan KPP) Dairi, Robot Simanullang saat menghadiri Ulang Tahun (Ulta) ke-2 Kelompok Tani Pasorba Kelurahan Pegagan Julu I, Kamis (29/5/2025).
"Untuk itu kami berharap petani jangan berfikir setiap ada pertemuan nanti ada bantuan," kata Robot Simanullang.
Kemandirian Kelompok Tani menurutnya sangat penting di situasi sulit sekarang ini, dan pihaknya akan memfasilitasi dan mendampingi agar para petani bisa mandiri.
"Jadi kami akan coba pola nanti agar semua kelompok tani di Dairi bisa punya usaha sendiri," ujarnya.
Pola dampingan yang dilakukan adalah dalam bentuk sekolah lapang di lahan pertanian mereka, sehingga nanti hasil keuntungan usaha pertanian yang mereka dapat akan masuk ke kas kelompok.
"Itu nanti yang akan berkembang ke petani-petani yang lain," sebutnya
Ia pun mengaku sampai saat ini pihaknya belum bisa menjanjikan apa-apa kepada para petani khususnya petani hortikultura, karena kekurangan anggaran tersebut.
"Paling kami hanya bisa memfasilitasi, kalaupun ada sarana dan prasarana produksi (Saprodi) itupun hanya untuk komoditi pangan yaitu padi. Selain itu, sampai hari ini kami belum bisa menjanjikan apa-apa," pungkasnya.
Selanjutnya Wakil Ketua DPRD Dairi, Halvensius Tondang menyampaikan, selamat ulang tahun kepada Kelompok Tani Pasorba.
"Terimakasih atas undangan yang diberikan kepada kami," ucap Halvensius.
Saat ini di Kecamatan Sumbul sudah banyak kelompok tani, tetapi kelompok tani Pasorba ini yang terlihat masih kompak.
Biasanya kelompok tani waktu belum berhasil masih kompak, tapi setelah berhasil mengambil jalan masing-masing.
"Saya berharap kelompok tani Pasorba ini bukan kelompok tani yang seperti itu," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Pasorba, Topan Simamora menyampaikan terimakasih kepada Kadis Pertanian dan jajaran serta Wakil Ketua DPRD Dairi yang telah meluangkan waktunya hadir di tengah masyarakat disela-sela hari libur.
Biasanya di hari libur seperti ini pejabat seharusnya liburan ke luar kota. Tapi pak Kadis dan wakil Ketua DPRD mau turun dan tidak kenal lelah untuk bertemu dengan masyarakat dalam kondisi efesiensi anggaran," ucapnya.
Ia pun mengharapkan ada perhatian dari pemerintah, khususnya terkait kualitas dan harga pertanian di pasaran sekarang ini.
Semoga diperhatikan kelompok tani kami ini. Kalau kendala tidak ada, hanya saja masalah harga hasil pertanian. Maunya ada kenaikan," ungkapnya.
Disebutkannya, Kelompok Tani Passorba ini memiliki beberapa hasil pertanian, seperti kol, dan cabai.
Dimana saat ini harga cabai di pasaran mencapai Rp 12 ribu per kilogram, harga tersebut turun drastis dan tidak sesuai dengan modal yang sudah dikeluarkan selama proses tanam.
"Sangat-sangat berdampak sekali. Nanti dibawa dari ladang ke pasar, harganya tidak sesuai ke modalnya," ungkapya.
(Satria)
.jpg)
