Kegiatan TTG ini bertujuan untuk memberikan keterampilan praktis kepada masyarakat dalam memanfaatkan lahan dan sumber daya secara efektif. Pelatihan tanaman hidroponik diharapkan dapat menjadi solusi bercocok tanam di lahan terbatas dengan hasil yang sehat dan berkualitas. Metode hidroponik yang diajarkan meliputi persiapan media tanam, peracikan nutrisi, dan perawatan tanaman.
Selain itu, mahasiswa juga memberikan pelatihan pembuatan lubang biopori sebagai salah satu langkah sederhana namun efektif untuk mengatasi permasalahan genangan air, meningkatkan resapan tanah, serta mengubah sampah organik menjadi kompos. Pembuatan lubang biopori dilakukan dengan menggunakan pipa paralon berlubang yang ditanam ke dalam tanah sedalam ±80 cm di area kebun KWT.
Ketua KKM Kelompok 25, Saddam, menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk menerapkan teknologi tepat guna di lingkungan masing-masing. “Dengan hidroponik, masyarakat bisa bercocok tanam meski di lahan sempit, dan dengan biopori, kita dapat menjaga kelestarian tanah sekaligus mengelola sampah organik,” ujarnya.
Ketua KWT Hijau Sumber Rejeki, Ibu Erna Nurlia, mengapresiasi kegiatan ini karena memberikan manfaat nyata dan pengetahuan baru. “Kami sangat berterima kasih kepada adik-adik mahasiswa KKM yang sudah berbagi ilmu dan membantu mengembangkan kebun kami. Semoga ilmu ini bisa kami terapkan terus ke depannya,” ungkapnya.
Masyarakat yang hadir juga aktif berpartisipasi, mulai dari proses pembuatan instalasi hidroponik hingga pengeboran lubang biopori. Melalui kegiatan TTG ini, mahasiswa KKM Universitas Bina Bangsa tidak hanya menerapkan ilmu yang telah mereka pelajari di kampus, tetapi juga turut memberdayakan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang produktif dan berkelanjutan.
.jpg)
