-->
  • Jelajahi

    Copyright © Metronewstv.co.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kabupaten Banyuasin

    Sports

    Hampir Sebelas Tahun Membina Rumah Tangga Suami Dimusi Rawas Diduga Di Tinggalkan Setelah Istrinya diTerima Menjadi Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (P3K)

    Monday, November 10, 2025, 16:22 WIB Last Updated 2025-11-10T13:11:00Z


     MUSI RAWAS - Nasib malang menimpa seorang suami di Desa Lubuk Tua, Kecamatan Muara Kelingi, Kabupaten Musi Rawas.Senin,10, November,2025, Lubuk Tua, Kecamatan Muara kelingi, kabupaten Musi Rawas.


    Betapa tidak, pria bernama Ahmad Nasution (36) ini, setelah hampir sebelas tahun membina rumah tangga dengan Riska Handayani (35), dirinya ditinggalkan setelah istrinya  diterima menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) Pemerintah Kabupaten Musi Rawas.


    Kepada wartawan, warga Lubuk Tua Kecamatan Muara Kelingi yang berprofesi sebagai petani ini menceritakan kronologis dirinya ditinggalkan istri setelah sang istri diangkat sebagai pegawai P3K.


    Dikatakan Dia, setelah istrinya diangkat P3K paruh waktu  sebagai staf Administrasi di Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPP-KB) Musi Rawas, sifat isrinya berubah dan selalu pergi dari rumah tanpa sebab.


    "Sudah 3 bulan istri saya pergi dari rumah, namun masih sempat pulang. Tapi, puncaknya 42 hari tidak lagi pulang kerumah,"ujar Ahmad Nasution kepada, Senin (10/11/2025).


    Dia menjelaskan, bahwa ia menikah dengan istrinya 2015 lalu. Dimana, dalam perjalanannya rumah tangganya baik-baik saja dan dikaruniai dua orang anak. 

    Namun setelah istrinya lulus menjadi P3K sikap istrinya berubah dan menyatakan sudah tidak mau lagi dan mau berpisah darinya.


    "Saya bingung kenapa istri saya berubah seperti itu. Padahal, tidak ada keributan ataupun cek-cok,"jelasnya. 


    Hanya saja, perubahan sikap istrinya ini terjadi ketika lulus atau diangkat menjadi P3K Paruh Waktu. Sehingga, ia sangat menyesalkan padahal sebelum diangkat jadi P3K ia pontang panting banting tulang untuk menafkahi anak dan istrinya.


    "Dulu waktu TKS murni hingga honorer, saya kerja keras untuk istri dan anak saya. Tapi, ketika ia diangkat P3K Paruh Waktu dengan mudahnya meninggalkan saya,"ucapnya lirih.


    Menurutnya, berbagai upaya telah ia tempuh agar rumah tangganya bisa kembali bersatu, dan istrinya kembali kepadanya baik melalui Pemerintah Desa (Pemdes) Lubuk Tua yakni Kepala Desa (Kades) hingga Camat Langsung. Bahkan, para orang tua di Desa juga dilibatkan agar istrinya tidak tega meninggalkannya. Akan tetapi, tidak ada hasil dan istrinya tetap bersikeras meninggalkannya.


    "Berbagai upaya sudah saya lakukan. Karena kasian dengan 2 anak saya kalau memang harus berpisah. Apalagi, rumah tangga saya sudah berjalan 10 tahun,"katanya .


    Dirinya  berharap aas perbuatan istrinya ini, agar  Bupati Mura, Hj Ratna Machmud memberikan sanksi tegas yakni untuk tidak melantik istrinya sebagai P3K Paruh Waktu. 


    "Pada dasarnya saya sangat sedih atas kejadian yang menimpa saya ini. Karena saya pikir kejadian seperti ini hanya ada di Aceh yang dialami Safitri saja. Namun, kasus serupa ternyata juga dialami saya,"ungkapnya dengan kesal.


    Hingga berita ini dinaikkan, wartawan belum berhasil menemui Rizka Handayani, untuk dimintai tanggapannya terkait persoalan ini.(BK)


    ( Guntur )

    Komentar

    Tampilkan