Upacara tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Nias, Yaatulo Gulo, S.E., S.H., M.Si, yang bertindak sebagai Inspektur Upacara. Hadir pula Forkopimda Kabupaten Nias, Staf Ahli Bupati, Asisten Sekda, para Kepala OPD, Camat, Pimpinan Instansi Vertikal, BUMN/BUMD, ASN, rohaniawan, serta perwakilan TNI-Polri, pelajar, dan organisasi kepemudaan.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Nias membacakan pidato resmi Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Erick Thohir, yang mengusung tema “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu.”
Menpora menegaskan bahwa peringatan Hari Sumpah Pemuda menjadi momentum untuk meneladani semangat juang para pemuda tahun 1928, yang berani bersumpah dan berkorban demi persatuan bangsa.
“Hari ini kita berdiri di bawah langit merah putih, langit yang dulu menaungi para pemuda 1928. Mereka tidak banyak bicara, mereka berani, mereka bersumpah, dan menepatinya dengan darah dan nyawa,” demikian kutipan pidato Menpora yang dibacakan oleh Bupati Nias.
Dalam pidato tersebut juga disampaikan bahwa tantangan generasi muda masa kini berbeda dengan masa perjuangan terdahulu. Jika dulu perjuangan dilakukan dengan bambu runcing, maka kini perjuangan diwujudkan melalui ilmu pengetahuan, kreativitas, kerja keras, dan kejujuran.
“Indonesia harus berdiri tegak. Indonesia tidak boleh kalah,” tegas Menpora.
Usai membacakan amanat Menpora, Bupati Nias Yaatulo Gulo turut mengajak seluruh generasi muda Kabupaten Nias untuk terus berkarya, berinovasi, dan berkontribusi nyata bagi pembangunan daerah.
Ia menegaskan bahwa pemuda harus menjadi agen perubahan yang berintegritas, tangguh, dan mencintai tanah air.
“Pemuda Nias harus menjadi garda terdepan dalam membangun daerah. Jadilah generasi yang berani bermimpi, bekerja keras, dan membawa kemajuan bagi Indonesia,” pesan Bupati.
Upacara ditutup dengan pembacaan ikrar Sumpah Pemuda, menyanyikan lagu kebangsaan, serta foto bersama seluruh peserta sebagai simbol persatuan dan kebersamaan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
(Niaskab.go.id/Pidar)
