Latihan ini menjadi bagian dari program pembinaan rutin yang menitikberatkan pada peningkatan fisik, mental, dan karakter pejuang sejati Brimob. Seni bela diri asli Indonesia tersebut dikenal dengan filosofi "Aku Ramah Tapi Bukan Takut, Aku Tunduk Tapi Tidak Takluk," yang sejalan dengan semangat pengabdian Korps Brimob.
Komandan Batalyon B Pelopor, AKBP Andiyano, SKM, MH menjelaskan bahwa latihan Tarung Derajat bukan sekadar melatih kemampuan bertarung, tetapi juga menanamkan nilai-nilai pantang menyerah dan solidaritas antarpersonel.
“Kami ingin membentuk anggota yang memiliki keseimbangan antara kekuatan fisik dan mental. Latihan ini juga mempererat kebersamaan dan memperkuat semangat korps di setiap individu,” ujar AKBP Andiyano, SKM, MH
Dalam latihan yang berlangsung intens itu, para personel menampilkan beragam teknik Tarung Derajat — mulai dari pukulan cepat, tendangan presisi, pertahanan diri, hingga simulasi pertarungan jarak dekat yang kerap dihadapi di lapangan tugas. Gerakan tegas dan berenergi menggambarkan kesiapan penuh Brimob menghadapi situasi apapun di medan operasi.
Melalui kegiatan ini, Brimob Batalyon B Pelopor menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan profesionalisme dan kesiapsiagaan anggota dalam menjaga keamanan serta ketertiban masyarakat di wilayah Sumatera Selatan.
“Latihan seperti ini bukan sekadar rutinitas, tapi investasi jangka panjang untuk mencetak personel yang tangguh, berintegritas, dan berjiwa korsa tinggi,” tambah AKBP Andiyano, SKM, MH
Dengan semangat “Jiwa Ragaku Demi Kemanusiaan”,personek Batalyon B Pelopor siap menjawab setiap tantangan tugas dengan kemampuan, dedikasi, dan mental baja khas Korps Brimob Polri.
( Guntur )
