Lingkungan sekolah berubah signifikan, yang awalnya kondusif sebagai tempat belajar kini berubah menjadi tempat yang gadu karena banyaknya masalah. Masyarakat di sekitar kompleks sekolah mulai merasa risih dengan keadaan yang terkesan dibiarkan begitu saja oleh pihak sekolah. Kesan buruk yang muncul pasca terjadinya masalah adalah tidak adanya penyelesaian masalah yang tuntas dari pihak sekolah.
Hal ini kemudian mengakibatkan masalah ikutan terjadi kembali dan bahkan lebih fatal. Situasi seperti ini akan membuat sekolah dengan akreditasi A seperti SMA Negeri Taekas bisa terancam. Secara spekulatif mutu dan kualitas sekolah yang awalnya masuk kategori unggul bisa saja akan berubah menjadi buruk. Hal ini, jika terjadi terus-menerus maka akan berimbas pada segala macam aspek termasuk pada kualitas karakter dan intelektual siswa.
Oleh karena itu masalah yang sedang menimpah SMA Negeri Taekas yakni tawuran dan lain sebagainya perlu dicarikan solusi terbaik agar siswa tidak menjadi korban. Seluruh elemen seperti orang tua, komite, humas, kepala sekolah dan OSIS perlu menyatukan persepsi untuk kepentingan kemajuan sekolah. Tidak boleh dibiarkan karena lambat laun akan menimbulkan masalah baru.
Penulis sangat berharap ada langkah konkrit dan solutif untuk perbaikan citra dan kualitas sekolah. Tidak ada sama sekali niat dan tendensi negatif dari penulis terhadap pihak manapun. Penulis hanya ingin mengingatkan agar ibu Mery Funan selaku kepala sekolah SMA Negeri Taekas dapat mengambil langkah strategis untuk mencegah dan mengakhiri seluruh resiko bahaya yang akan terjadi nantinya.
Sekali lagi masalah seperti tawuran dan perkelahian tidak boleh dianggap enteng. Perlu selalu ada pendekatan yang persuasif dari pihak sekolah ketika terjadi masalah agar kemudian tidak menimbulkan masalah baru yang lebih serius. SMA Negeri Taekas harus dipertahan citranya dimata masyarakat karena sekolah tersebut berdiri dari perjuangan banyak orang. Kerja keras para pendahulu perlu dihargai dengan salah satu cara: pertahankan nama baik sekolah agar tetap harum mewangi di segala penjuru.
(Oswin Pace Esterlino Nule)
